AEKNAULI AGRO. Tumbuhan rotan jernang yang termasuk sebagai tumbuhan liana (merambat) memiliki bagian organ tumbuh terdiri dari :
1. Akar Rotan, sebagai tumbuhan palmae liana memiliki sistem perakaran serabut dengan akar yang bergerak vertikal sangat sedikit dibanding dengan akar yang bergerak sejajar dengan permukaan tanah.Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa tumbuhan tidak dapat tegak seperti pohon, sehingga untuk tetap tegaknya tumbuhan rotan dalam memperoleh cahaya sebagai sumber energi hidup (asimilasi) diperlukan adanya pohon untuk merambat. Untuk tujuan tegaknya batang rotan, maka secara biologis rotan akan membentuk duri kait serta adanya sulur panjat (flagellum) sebagai alat untuk memanjat dan mengait pada percabangan pohon. Bagian akar khusus untuk kelompok jenis rotan berumpun, bagian akar akan membentuk calon batang (stolon).
2. Batang Rotan, dengan bentuk silindris beruas-ruas merata dan atau menonjol, tumbuh tunggal (soliter) atau berumpun. Ukuran diameter batang akan menjadi pembatas dalam kelas peruntukan dalam pemanfaatan untuk tujuan produksi barang jadi.
3. Daun Rotan, dengan sifat majemuk dan berpelepah menutupi permukaan ruas batang membentuk tabung, pada masa pertumbuhan vegetatif dan tumbuhan rotan dapat berdiri tegak, pada satuan daun bagian ke ujung akan termodifikasi menjadi duri kait untuk alat bantu pohon dan tegaknya batang.
4. Organ Panjat Rotan, berupa sulur panjat (flagellum) yang muncul pada pangkal ruas dan umumnya akan tumbuh bila pohon rotan memerlukan alat untuk membentuk tegaknya batang dalam mencari cahaya.
5. Duri Rotan, yang berposisi mengarah ke dalam, secara fisiologis tumbuh pada bagian bawah permukaan tulang daun dan pelepah serta ujung daun, terbentuk sebagai bagian dari kelengkapan hidup dan tumbuhnya rotan dalam mengait pada pohon.
6. Buah Rotan, sesuai ragam jenis memiliki bentuk bulat atau lonjong dengan bagian buah terdiri dari kulit buah yang berupa sisik, lapisan dalam berupa selaput yang membungkus daging buah yang bagian terdalam berupa benih dan embrio bahan tananam yang dalam kondisi masak berwarna coklat-hitam. Khusus pada beberapa jenis tumbuhan rotan, khusus dari keluarga Daemonorops sp, pada bagian kulit buah lapisan terluar terdapat produk turunan buah berupa getah berwarna merah dan dalam perdagangan internasional dikenal sebagai produk darah naga atau “ dragon blood ”. Bentuk buah jernang adalah secara umum hampir semua jenis pada bagian kulit buah yang bersisik akan dijumpai adanya lapisan terluar berupa butiran halus getah berwarna kemerahan yang secara perlahan hingga buah menjelang matang akan gugur dan hilang, untuk kemudian berubah warna menjadi kuning mengkilat sebagai tanda fisiologis buah memasuki masa masak. AEK NAULI AGRO.
2. Batang Rotan, dengan bentuk silindris beruas-ruas merata dan atau menonjol, tumbuh tunggal (soliter) atau berumpun. Ukuran diameter batang akan menjadi pembatas dalam kelas peruntukan dalam pemanfaatan untuk tujuan produksi barang jadi.
3. Daun Rotan, dengan sifat majemuk dan berpelepah menutupi permukaan ruas batang membentuk tabung, pada masa pertumbuhan vegetatif dan tumbuhan rotan dapat berdiri tegak, pada satuan daun bagian ke ujung akan termodifikasi menjadi duri kait untuk alat bantu pohon dan tegaknya batang.
4. Organ Panjat Rotan, berupa sulur panjat (flagellum) yang muncul pada pangkal ruas dan umumnya akan tumbuh bila pohon rotan memerlukan alat untuk membentuk tegaknya batang dalam mencari cahaya.
5. Duri Rotan, yang berposisi mengarah ke dalam, secara fisiologis tumbuh pada bagian bawah permukaan tulang daun dan pelepah serta ujung daun, terbentuk sebagai bagian dari kelengkapan hidup dan tumbuhnya rotan dalam mengait pada pohon.
6. Buah Rotan, sesuai ragam jenis memiliki bentuk bulat atau lonjong dengan bagian buah terdiri dari kulit buah yang berupa sisik, lapisan dalam berupa selaput yang membungkus daging buah yang bagian terdalam berupa benih dan embrio bahan tananam yang dalam kondisi masak berwarna coklat-hitam. Khusus pada beberapa jenis tumbuhan rotan, khusus dari keluarga Daemonorops sp, pada bagian kulit buah lapisan terluar terdapat produk turunan buah berupa getah berwarna merah dan dalam perdagangan internasional dikenal sebagai produk darah naga atau “ dragon blood ”. Bentuk buah jernang adalah secara umum hampir semua jenis pada bagian kulit buah yang bersisik akan dijumpai adanya lapisan terluar berupa butiran halus getah berwarna kemerahan yang secara perlahan hingga buah menjelang matang akan gugur dan hilang, untuk kemudian berubah warna menjadi kuning mengkilat sebagai tanda fisiologis buah memasuki masa masak. AEK NAULI AGRO.