AEKNAULI AGRO. BMKG = Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi gangguan iklim El Nino bakal menyerang Indonesia hingga November 2015. Kekuatan El Nino pada bulan November nanti bertaraf moderat (sedang). Adapun daerah yang berpotensi terkena El Nino adalah Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Dampak dari El Nino pada tiap daerah pun berbeda-beda. Hal ini disebabkan letak geografis yang berbeda dan pola hujan yang tidak sama, seperti dampak El Nino di bagian barat tidak signifikan terhadap berkurangnya curah hujan. Meskipun demikian secara umum Indonesia terancam kemarau panjang.
Panjangnya musim kemarau di beberapa tempat di Indonesia, terutama di sebelah Selatan Katulistiwa pada 2015 diprediksi akan menguat mulai Agustus sampai Desember 2015. Tren penguatan El Nino 2015 ini ditunjukkan oleh adanya kenaikan indeks ENSO dari 1,6 pada Juni, menjadi 2,2 pada Desember 2015.
Panjangnya musim kemarau di beberapa tempat di Indonesia, terutama di sebelah Selatan Katulistiwa pada 2015 diprediksi akan menguat mulai Agustus sampai Desember 2015. Tren penguatan El Nino 2015 ini ditunjukkan oleh adanya kenaikan indeks ENSO dari 1,6 pada Juni, menjadi 2,2 pada Desember 2015.
Dampak negatip iklim El Nino akan terjadi krisis air seperti keringnya beberapa waduk, gagal panen dan paceklik. Dapat diatasi dengan membuat sumur-sumur bor, pembuatan embung (tandon air) dan pengadaaan pompa air atau pompa hidram serta membuat hujan buatan. Pada sektor kehutanan, El Nino akan berdampak pada meluasnya kebakaran hutan. Kebakaran ini berakibat darurat kabut asap yang menimbulkan terganggunya
beberapa bandara udara dan maskapi penerbangan, serta terganggunya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sementara pada sektor kesehatan, iklim El Nino berdampak pada kurangnya ketersediaan air bersih dan meningkatnya penyakit demam berdarah serta timbulnya ISPA (infeksi saluran pernapasan atas). Iklim El Nino berdampak positip pada sektor kelautan, fenomena ini meningkatkan tangkapan ikan dan potensi garam. AEK NAULI AGRO. AEKNAULI HUMBAHAS.